Cara kerja Peralatan Ultrasonic testing
Instrument
pulsa gema elektronik membangkitkan pulsa listrik voltase tinggi dari durasi
yang pendek. Pulsa ini diaplikasikan terhadap transducer yang mengkonversikan
menjadi vibrasi mekanis yang diaplikasikan terhadap material yang sedang
diperiksa.
Presentasi
suara yang cukup besar dipantulkan dari permukaan benda uji ke tranduser.
Sisanya dipantulkan oleh permukaan bagian belakang benda uji atau
diskontinuiti.
Suara yang
dipantulkan ke tranduser dikonversikan kembali menjadi pulsa listrik yang
dikuatkan dan ditampilkan pada CRT (Cathode Ray Tube) sebagai pulsa vertical.
Tampilan
A-scan menunjukkan kedalaman dan amplitude pantulan suara dari diskontinuiti.
Amplitudo
adalah suatu ukuran relative dari sejumlah energi yang dipantulkan.
Terdapat dua
sistem ultrasonic test, yaitu:
|
|
Pulse echo
paling banyak dipakai dalam ultrasonic testing.
Pulsa yang
waktunya sama dan pendek (short evenly timed pulse) dari gelombang ultrasonic
diteruskan kedalam material yang sedang diperiksa).
Pulsa ini
dipantulkan oleh discontinuity selama dalam lintasannya atau dari setiap
bidang yang ditabrak.
Pantulan
yang diterima kemudian ditampilkan pada CRT.
Transduser
yang sama dipergunakan sebagai penerus
dan penerima gelombang ultrasonic.
Through
transmission memerlukan dua tranduser, satu untuk mengirim dan satu lagi
untuk menerima.
Baik short
pulse ataupun continuous wave diteruskan kedalam material.
Kwalitas
dari material yang sedang diperiksa diukur dalam terminology kehilangan
energi oleh pancaran suara (sound beam), sewaktu melintasi material.
Terdapat dua
metode pengujian yang umumnya digunakan dalam ultrasonic testing.
“Contact
Testing” (kontak langsung) transduser dirangkai dengan benda uji melalui
suatu lapisan couplant yang tipis.
“Immersion
Testing” (rendam) baik material maupun transduser direndam dalam tangki
couplant (biasanya terdiri dari air)
Untuk
menentukan lokasi diskontinuiti dalam benda uji, tampilan horizontal CRT
dibagi kedalam satuan centimeters, inches
|
|
Pada
sensitifiti tertentu (gain), amplitude dari pip ditentukan oleh kekuatan
sinyal yang dibangkitkan oleh gelombang suara yang dipantulkan.
Jadi, CRT
menampilkan dua tipe informasi:
Kontrol
“Focus dan Astigmatism” mengatur ketajaman sinyal yang ditampilkan.
Control
“sensitivity dan Gain” menentukan jumlah amplifikasi sinyal dari
diskontinuiti yang diterima.
Menaikkan
sensitifiti (gain), berarti menaikkan amplitude dari pipe pada layer CRT.
Terdapat dua
control “Sweep Length” dan “Sweep Delay”, mengatur berapa banyak benda uji
ditampilkan pada waktu yang bersamaan pada CRT, dan berapa bagian dari benda
uji yang ditampilkan.
Sweep length
(control material) memperlebar atau mempersempit tampilan pada CRT seperti
pada gambar di bawah ini:
|
|
Control
sweep delay mengizinkan sesuatu bergerak pada layer sepanjang kedalaman benda
uji.
Pada
immersion testing, sweep delay dapat dipergunakan untuk menghasilkan initial
pulse (pulsa awal) dari CRT.
|
|
Control
“Pulse repetition rate” mengatur berapa sering pulsa diaplikasikan. Rata –
rata pulsa bervariasi dari 50 sampai dengan 1200 pulsa setiap detik atau
lebih.
Bilamana
“Sweep” cukup panjang, rata – rata pulsa harus lebih rendah untuk mengizinkan
waktu yang cukup untuk sweep ditampilkan sebelum pulsa lainnya diteruskan.
Pada
beberapa instrument, rata – rata pulsa diatur secara otomatis.
Menaikkan
panjang pulsa, menaikkan jumlah energi suara yang diaplikasikan terhadap
benda uji. Akan tetapi menurunkan daya pemisah peralatan.
Energi pulsa
harus ditingkatkan untuk mendapatkan penetrasi yang dalam atau penetrasi
material yang mempunyai butiran kasar.
Control
“reject” atau ‘suppression” digunakan untuk menghilangkan atau menurunkan “grass”
atau pip amplitude yang sangat rendah sepanjang sweep line, control ini akan
mempengaruhi tampilan “vertical linearity”.
“Flaw Alarm”
atau “gating circuit” digunakan untuk membentuk zona sepanjang sweep line
dimana pip yang amplitudonya telah ditentukan akan mengaktifkan baik alarm
maupun system pencatatan.
|
|
“Control
jarak / amplitude” dalam ultrasonic testing amplitude pip dari suatu
diskontinuiti dengan ukuran tertentu turun bilamana kedalamannya bertambah
(lebih dalam). Untuk mengkompensasi atenuasi ini, control elektronik telah
dilengkapi pada kebanyakan peralatan ultrasonic.
Beberapa
nama – nama yang umum untuk control ini adalah:
DAC:
distance amplitude correction
TCG: time
corrected gain
STC:
sensitivity time control
Control ini
sangat berguna bilamana digunakan berhubungan dengan flaw alarm dan system
pelaporan.
Contoh alat alat ultrasonic testing
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar