ATENUASI,
AKUSTIK IMPEDANSI, RESONANSI.
Seperti terlihat
di bawah ini, pancaran energi suara akan disebarkan sewaktu bergerak melalui
benda uji, dan intensitas (energi) menurun dengan semakin jauhnya dari
transduser dan jauh dari pusat pancaran.
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Untuk suatu
ukuran transduser:
Transduser
frekwensi tinggi menghasilkan pancaran suara yang lebih sempit daripada
transduser frekwensi rendah.
Sebagai
gambaran, suara ultrasonic dapat dilihat sebagai pancaran yang berbentuk
corong yang sempit yang dibagi kedalam dua zona.
Intensitas
pada near zone bervariasi secara tidak teratur terhadap interaksi gelombang
suara dekat transduser. Hal ini mencegah pendeteksian diskontinuiti dekat ke
permukaan.
Pada far
zone, intensitas (energi) menurun dengan tetap terhadap atenuasi dan
penyebaran pancaran.
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Intensitas
pada titik “Y” kurang dari pada titik “X”. atenuasi adalah suatu terminology
yang digunakan untuk menguraikan kondisi kehilangan energi.
Atenuasi
berarti proses pengurangan jumlah.
Alasan utama
terjadinya atenuasi adalah penyerapan dan penyebaran energi ultrasonic.
Atenuasi
berbeda untuk material yang berbeda, tergantung pada penyebaran dan penyebaran
energi suara. Fenomena lainnya yang menyinggung hubungan suara dan sifat –
sifat material adalah “akustik impedansi”.
Terminology
ini tidak harus membingungkan dengan “atenuasi”.
“akustik
impedansi” (Z) didefinisikan hasil perkalian antara density (ρ) dan velocity
suara (V) dalam suatu material tertentu
Impedance = Density x velocity, atau Z= ρ V
Nilai
impedansi untuk tipe material terlihat pada table dibawah ini
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Atenuasi
didefinisikan sebagai kehilangan energi (akustik) per satuan jarak. Untuk
perambatan gelombang ultrasonic, konstanta atenuasi sebagai berikut:
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Where:
α = attenuation constant
= ratio of
intensities at two points a unit distance apart
I1
> I2
|
||||||||||||||||||||||
Energi
akustik diteruskan kedalam dua media yang menempel secara sempurna, suara
akan mempunyai velocity yang sama pada kedua media tersebut dengan
perbandingan 1 : 1
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Perbandingan
impedansi dari setiap media kurang atau lebih besar dari 1 : 1 adalah tidak
ideal.
Seperti
terlihat dibawah ini, suatu porsi yang besar dari pancaran suara dari air ke
steel interface akan memantulkan kembali kearah transduser dan tidak oernah
masuk ke dalam benda uji.
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Untuk
menentukan berapa banyak energi yang dipantulkan dapat menggunakan rumus
berikut:
|
||||||||||||||||||||||
Z
= Acoustical Impedance
|
||||||||||||||||||||||
Dengan
menggunakan rumus diatas, berapa banyak energi suara dipantulkan dari air ke
steel interface.
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Resonansi
dapat didefinisikan sebagai karakter dari badan yang bergetar dalam simpati
dengan suatu sumber vibrasi.
Seperti
terlihat dibawah ini, kondisi resonan akan terjadi setiap waktu setiap
gelombang kontinyu diteruskan ke dalam benda uji dan dipantulkan dalam fase
dengan gelombang datang.
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Resonansi
akan terjadi bilamana ketebalan benda uji sama dengan ½ λ atau kelipatan dari
½ λ. Seperti terlihat dibawah ini bahwa “frekwensi fundamental” dan
kelipoatan disebut “harmonis”.
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Peralatan ultrasonic
menggunakan prinsip resonansi yang umum digunakan untuk mengukur ketebalan
dan lapisan atau pemeriksaan laminasi.
Bagaimanapun
juga, peralatan pulsa echo telah disaring untuk melakukan fungsi yang paling
umum dan peralatan resonan jarang dipergunakan.
Resonansi
terjadi bilamana ketebalan material sama dengan ½ λ atau kelipatannya.
Panjang
gelombang dapat diubah oleh variasi frekwensi.
Frekwensi
resonan fundamental adalah frekwensi terendah dimana benda uji akan bergetar.
Harmonic
adalah kelipatan dari minimum frekwensi resonan fundamental. Frekwensi
resonan fundamental dapat ditemukan dengan:
|
||||||||||||||||||||||
F = fundamental resonant frequency
V = velocity of longitudinal wave
T = thickness of material
|
||||||||||||||||||||||
|
||||||||||||||||||||||
Seperti pada
posis “A” diatas, frekwensi telah diatur sampai standing wave “resonansi”
terbentuk.
Jika
transduser digeser ke posisi “B”, material akan berhenti bergetar sampai
frekwensi (panjang gelombang) diatur untuk membentuk kembali resonansi
seperti diatas.
|
Rabu, 12 April 2017
ATENUASI, AKUSTIK IMPEDANSI, RESONANSI.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
contoh prosedur asme ultrasonic testing
Daftar Isi / Table of Content Par. Uraian Par. Description Page ...
-
KALIBRASI PROBE SUDUT Ada 3 jenis probe sudut, yaitu 45-60-70 derajat. Contoh kalibrasi probe 60 derajat. 1. MENETAPKA...
-
Non Relevant Ultrasonic Indication Non relevant indication biasa dapat didentifikasikan sebagai salah satu berikut in...
-
Daftar ISI / TABLE OF CONTENT Page no . 1 Tujuan 1 Purpose 4...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar