APLIKASI PENGUJIAN KONTAK
Rentangan
frekwensi yang lebih rendah umumnya digunakan untuk memeriksa casting selagi
casting mempunyai struktur butiran kasar (coarse grain)
Kebanyakan
casting mempunyai butiran yang sangat kasar dan tidak dapat diperiksa dengan
ultrasonic.
Forging pada
umumnya adalah baik diperiksa dengan ultrasonic. Diskontinuity yang umum
ditemukan pada forging seperti pada gambar di bawah ini.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Diskontinuiti
pada forging umumnya dapat dideteksi bilamana pemeriksaan dilakukan pada
sudut yang tepat searah dengan pengerjaan material tersebut. Proses
pengerjaan akan mengarahkan diskontinuiti dengan arah yang sama dengan
orientasi butiran metal.
Material
pelat dengan sheet yang diroll dapat diperiksa dengan pancaran lurus atau
pancaran sudut. Tergantung pada persyaratan spesifikasi.
Pengujian
pancaran lurus mempunyai kelebihan dalam pemeriksaan laminasi.
Bagaimanapun
juga pengujian pancaran lurus memakan waktu dan tidak dapat menemukan
diskontinuity dekat ke permukaan kecuali dengan teknik khusus.
Kelebihan
pengujian pancaran sudut adalah sangat cepat untuk pengujian material pelat.
Tipe
diskontinuiti yang paling umum ditemukan pada pelat adalah diskontinuiti yag
tegak lurus terhadap permukaan scanning.
Bagaimanapun
juga laminasi yang mulus dan parallel terhadap permukaan kemungkinan tidak
akan terdeteksi oleh pengujian pancaran sudut.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Sebelum melaksanakan pengujian dengan pancaran sudut pelat harus di
scanning dengan transducer pancaran lurus untuk menemukan Gross defect atau
laminasi
Bilamana pengujian pelat dilakukan dengan pengujian sudut. Umumnya
diperlukan suatu referensi sehingga amplitudo dari diskontinuity dibandingkan
terhadap suatu reflektor.
Berikut ini adalah adalah prosedur pemeriksaannya.
1. Buat
“Reference Notch” yang kedalamannya 0,005 in atau 3% dari tebal.
2. Tempatkan
transducer sehingga sinyal diperoleh dari Notch pada Leg 1 dan atur gain
sampai sinyal mencapai 100% SH (screen height)
3. Geser
transducer mundur sehingga sinyal dari Notch yang diperoleh berada pada Leg
II dan tandai tinggi sinyal pada CRT dengan pensil warna ulangi langkah ini
pada jarak yang lebih jauh.
4. Bilamana
diskontinuity ditemukan, geser transducer ke suatu jarak yang telah diketahui
dan bandingkan amplitudo diskontinuity dengan Notch.
5. Selanjutnya
pelat harus di scanning sepanjang ke empat sisi pelat. Diskontinuiti yang
tidak terdeteksi pada satu arah scan, harus dilakukan pada arah lainnya.
Pengujian lasan dengan teknik kontak dapat dilakukan baik oleh teknik
dan pancaran lurus ataupun teknik pancaran sudut, berdasarkan tipe defect
yang akan dideteksi.
Pengujian pancaran lurus mensyaratkan bahwa lasan digerinda mulus
seperti pada gambar dibawah ini. Bagaimanapun juga, lack of fusion, crack,
incomplete penetration tidak mudah dideteksi dengan teknik pancaran lurus.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Pengujian
lasan dengan pancaran sudut dilakukan seperti diperlihatkan pada gambar “B”
diatas.
Untuk
menscan lasan, transduser digerakkan maju mundur seperti terlihat pada gambar
dibawah ini.
Pada ½ skip
distance, pancaran menabrak bagian bawah pelat dan pada 1 skip distance,
pancaran akan menabrak bagian muka pelat seperti terlihat pada gambar
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Skip
distance ditentukan oleh sudut suara yang masuk ke Lasan. Yang ditentukan
oleh Lucite wedge.
Sekali skip
distance diperoleh, penandaan diperlukan untuk memudahkan penggerakan
transducer untuk pemeriksaan lasan.
Pemilihan
pancaran sudut ditentukan oleh:
Tabel
berikut ini memperlihatkan contoh – contoh pancaran sudut yang favorit untuk
pengujian lasan pada ketebalan yang bervariasi.
Bilamana
tebal naik, maka pancaran sudut akan turun.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh :
Surface
distance terhadap titik yang berada diatas diskontinuiti dapat dihitung
berdasarkan rumus:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
D = surface
distance
S = sound
path distance
Ф = refracted
sound beam angle
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh:
Dengan
menggunakan probe sudut 70. Berapa jarak “D” dari exit point probe ke
diskontinuiti.
Jarak “S”
pada CRT adalah 4,6 in
D = S x (sin
Ф)
D = 4.6 x 0.939
D = 4.332 inch
Biasanya
perlu diketahui “skip distance” pancaran suara pada benda uji dengan
transducer tertentu
Skip
distance dapat dihitung dengan rumus berikut:
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
P = skip distance
Ф = angle of sound in part
T = tebal pelat
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Contoh:
Berapa skip
distance dari pelat dengan tebal 3/8 inch dengan menggunakan sudut 700
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
P = 2 x (tan Ф) x T
P = 2
x (2.75) x 0.375”
P = 5.5
x 0.375”
P = 2.06”
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Prosedur
kalibrasi pada blok IIW dengan menggunakan transducer pancaran sudut.
1. Transducer
pancaran lurus dengan frekwensi 5 MHZ dapat digunakan untuk mengkalibrasi
instrument untuk pemeriksaan pancaran sudut seperti terlihat pada gambar “A”
2. Ganti dengan
transducer pancaran sudut yang tepat seperti pada gambar “B” dibawah ini dan
diatur dengan sweep delay sehingga pip pada 4 in.
Prosedur ini
menghindari kesalahan dalam perhitungan disebabkan oleh perjalanan suara pada
wedge pancaran sudut, karena waktu perjalanan dalam wedge dihilangkan pada
CRT
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Metode
lainnya dari kalibrasi instrument UT untuk pemeriksaan pancaran sudut dengan
menggunakan gema berganda dari permukaan lengkung blok IIW.
1. Seperti
terlihat pada “B” diatas, tempatkan transduser pada blok dan atur instrument
untuk mendapatkan pip pada CRT tepat pada 4 inch dan 8 inch.
2. blok IIW
mempunyai notch akan memantulkan suara kelipatan dari 4 inch.
3. instrument
diatur ke tingkat sensitifiti tertentu yang dipantulkan dari 0.060 inch hole.
Gambar
dibawah ini menunjukkan apa yang akan terjadi terhadap pancaran suara yang
menabrak permukaan pada suatu sudut yang tidak tegak lurus.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Suara
merambat sekitar dinding dengan pola zigzag baik gelombang longitudinal
maupun gelombang transversal. Karena dipengaruhi oleh gelombang transversal
bilamana gelombang longitudinal yang digunakan, pada umumnya pengujian bentuk
– bentuk tubular dilakukan dengan gelombang transversal.
Bilamana
menggunakan gelombang transversal, jika rasio tebal (d) terhadap diameter (D)
melebihi 0.2 atau 20%, defect pada sisi permukaan dalam tidak dapat diperiksa
dengan gelombang transversal sudut 450, 600, atau 700
karena suara tidak akan menyentuh dinding sebelah dalam, seperti
terlihat pada gambar dibawah ini.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Seperti
terlihat dibawah ini, gelombang transversal dipantulkan oleh dinding luar dan
dinding dalam pipa sewaktu merambat disekelilingnya.
Gelombang
suara akan merambat disekeliling pipa sampai suara hilang sama sekali.
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||||||||||||||
Pip pada
layar CRT diatas menunjukkan suara merambat 3600 dan sering
disebut indikasi revolusi.
Bagaimanapun
juga, untuk tujuan pengukuran pip ini dianggap sebagai 1800
meskipun jarak yang dicakup sampai ke notch dan kembali menunjukkan satu
revolusi lengkap.
Asumsikan
bahwa dalam situasi kritis dan gelombang transversal diteruskan ke pipa
searah dengan jarum jam seperti pada gambar diatas.
Jika
diskontinuiti terdapat pada titik “A” dan “B”, sinyal yang disebabkan oleh
kasus ini akan muncul pada layer CRT pada titik 6.2 dan 7.5
Transducer
khusus telah dikembangkan dengan pelat lengkung yang didesain untuk pipa
dengan diameter khusus. Sebagian probe telah didesain dengan dua transducer
pada satu kotak, yang satu scanning searah jarum jam dan lainnya berlawanan
dengan arah jarum jam.
|
Rabu, 12 April 2017
APLIKASI PENGUJIAN KONTAK
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
contoh prosedur asme ultrasonic testing
Daftar Isi / Table of Content Par. Uraian Par. Description Page ...
-
KALIBRASI PROBE SUDUT Ada 3 jenis probe sudut, yaitu 45-60-70 derajat. Contoh kalibrasi probe 60 derajat. 1. MENETAPKA...
-
Non Relevant Ultrasonic Indication Non relevant indication biasa dapat didentifikasikan sebagai salah satu berikut in...
-
Daftar ISI / TABLE OF CONTENT Page no . 1 Tujuan 1 Purpose 4...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar