Modes of
ultrasonic travel
Velocity
dapat didefinisikan sebagai jarak suatu gelombang akan merambat melalui suatu
media dalam suatu satuan waktu, biasanya detik.
Kecepatan
gelombang tetap konstan melalui suatu media.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Dibawah ini
adalah table impedansi, velocity dan density. Informasi ini akan berguna pada
akhir pelajaran ini untuk perhitungan dasar – dasar ultrasonic.
|
|||||||||||||||||||||
ACOUSTIC SOUND
|
|||||||||||||||||||||
Gelombang
ultrasonic dipantulkan bilamana menabrak suatu media yang berbeda impedansi
akustiknya. Permukaan yang mengakibatkan pantulan ini disebut “Interface”.
Interface
adalah batas umum antara dua material atau fase, seperti aluminium dengan
steel atau air dengan steel.
Pancaran
energi mencapai suatu interface dihubungkan sebagai suatu gelombang sudut datang.
Dimana
gelombang menabrak interface disebut sebagai “Sudut datang” seperti
diperlihatkan dibawah ini.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Gelombang
datang disebut memiliki normal incidence bilamana arah perambatannya tegak
lurus terhadap interface.
Seperti
terlihat dibawah ini, bahwa sudut dating sama dengan nol.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Sebagian
energi gelombang menabrak interface akan diteruskan melewati interface, dan
sebagainnya akan dipantulkan pada sudut datang.
Jumlah
pantulan tergantung kepada perbangdingan impedansi akustik diantara dua media
yang terlibat. Factor refleksi akan dibicarakan secara detail pada pelajaran
berikutnya.
Sudut pantul
pada suatu interface atau bidang selalu sama dengan sudut datang. Sudut “A” =
sudut “B”.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Vibrasi
ultrasonic bergerak dalam banyak mode dan yang terkenal adalah:
Setiap mode
gelombang memiliki fungsi khusus dalam ultrasonic inspection dan penting
sekali untuk dimengerti secara menyeluruh.
Gelombang
longitudinal (compression) mempunyai vibrasi partikel dalam suatu gerakan
mondar – mondir dan searah dengan perambatan gelombang.
Pertimbangan
bahwa semua material tersebut dari atom – atom yang tersusun pada garis lurus
membentuk “lattice structure”, bilamana menabrak sisi lattice, reaksi rantai
dari gerakan partikel menghasilkan gelombang longitudinal.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Gelombang
shear (transversal) mempunyai vibrasi partikel tegak lurus terhadap arah
gerakan gelombang.
Gelombang
transversal tidak akan bergerak melewati cairan atau gas.
Pada
sebagian material, velocity gelombang transversal kira – kira ½ dari
gelombang longitudinal. Makanya panjang gelombang lebih pendek (kira- kira ½)
dan discontinuity yang akan terdeteksi lebih kecil
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Mode
conversion terjadi bilamana pancaran suara menambrak suatu interpret diantara
dua media yang sudutnya tidak pada 900
Mode
conversion yang ditampilkan di bawah ini menghasilkan dua pantulan pancaran.
Satu
pancaran terdiri dari gelombang longitudinal dan pancaran lainnya adalah
gelombang transversal.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Transducer
pancaran sudut ultrasonic menggunakan contoh berikut ini. Gelombang
transversal yang dibiaskan berguna dalam teknik inspeksi
“Sudut bias”
adalah sudut yang terjadi diantara pancaran bias sewaktu memasuki medium yang
kedua denan suatu garis tegak lurus terhadap interface.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
“Hukum
Snellius” dapat digunakan untuk menentukan hubungan sudut diantara media baik
untuk gelombang longitudinal dan gelombang transversal.
|
|||||||||||||||||||||
Ø1
= angle
of incidence
V1
= velocity
in first medium
Ø2
= angle
of refraction
V2 = velocity
in second medium
|
|||||||||||||||||||||
Berikut ini
adalah contoh menghitung sudut bias untuk suatu gelombang longitudinal yang
melewati interface antara air dan steel
Sudut datang
= 100
Velocity air
= 1,49 km/sec.
Longitudinal
steel = 5,85 km/sec
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Bilamana
sudut datang naik maka sudut bias akan naik.
Bilamana
sudut bias dari gelombang longitudinal mendekati 900 gelombang
muncul dari medium kedua dan bergerak sejajar terhadap interface atau
permukaan.
Kejadian ini
disebut sudut krits pertama lebih rendah kira- kira diatas 280
dengan interface diantara lastik dan steel, hanya gelombang transversal yang
diteruskan kedalam benda uji.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Jika sudut
datang dinaikkan melewati sudut kritis pertama, hanya gelombang transversal
yang dibangkitkan dalam benda uji. Bilamana sudut bias gelombang transversal
900, maka sudut kritis kedua telah tercapai atau lebih, dimana
menghasilkan gelombang permukaan.
Seperti
diperlihatkan pada contoh di bawah ini, adalah total pantulan untuk gelombang
longitudinal dan gelombang transversal.
Dengan suatu
interface antara plastic dan steel kejadian ini terjadi pada 580.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Bilamana
pancaran datang adalah pada sudut kritis kedua, akan terjadi tipe gelombang
ketiga yang disebut gelombang permukaan atau rayleigh.
Seperti
terlihat pada gambar di bawah ini, gelombang bergerak dengan gerakan partikel
yang membentuk eliptikal.
Gelombang
permukaan berguna dalam mendeteksi crack permukaan tetapi penetrasinya kira –
kira 1 λ.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Pada gambar
di bawah ini gelombang permukaan memiliki kemampuan mengikuti keliling
permukaan selagi kelilingnya tidak ada permukaan yang tajam, gelombang
permukaan hampir dapat diserap secara sempurna, oleh pengaruh couplant atau
sentuhan jari pada permukaan benda uji dihadapan transducer.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Gelombang
pelat atau lamp memiliki kemampuan merambat melalui pelat tipis dalam variasi
mode gelombang tergantung pada ketebalan pelat, frekwensi transducer dan
sudut datang.
Gelombang
pelat dibangkitkan dengan menggunakan gelombang longitudinal yang
menghasilkan baik gelombang symmetrical atau assymetrical seperti terlihat
pada gambar di bawah ini.
Gelombang
pelat menempati kesuluruhan ketebalan benda uji. Tanpa menjenuhkannya, gelombang
tidak akan terjadi.
|
|||||||||||||||||||||
|
|||||||||||||||||||||
Untuk
merambatkan gelombang pelat, atur sudut dating ke titik dimana pantulan
maksimum diamati pada layar CRTdari suatu reflector.
Adalah tidak
mungkin merambatkan gelombang permukaan atau transversal pada material yang
lebih tipis daripada ½ λ. Oleh karena itu gelombang pelat berguna seperti
pada contoh di bawah ini.
|
Rabu, 12 April 2017
Modes of ultrasonic travel
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
contoh prosedur asme ultrasonic testing
Daftar Isi / Table of Content Par. Uraian Par. Description Page ...
-
KALIBRASI PROBE SUDUT Ada 3 jenis probe sudut, yaitu 45-60-70 derajat. Contoh kalibrasi probe 60 derajat. 1. MENETAPKA...
-
Non Relevant Ultrasonic Indication Non relevant indication biasa dapat didentifikasikan sebagai salah satu berikut in...
-
Daftar ISI / TABLE OF CONTENT Page no . 1 Tujuan 1 Purpose 4...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar