Rabu, 12 April 2017

tipe – tipe diskontinuiti yang dapat dievaluasi dengan metoda ultrasonic


tipe – tipe diskontinuiti yang dapat dievaluasi dengan metoda ultrasonic

Diskontinuiti dapat dibagi kedalam tiga kategori umum sebagai berikut umum sebagai berikut:

1.    Inherent discontinuities biasanya terjadi waktu logam mencair
Inherent wrought discontinuities berhubungan dengan pencairan dan pembekuan ingot (balok tuangan) sebelum dibentuk menjadi slab, bloom dan billet.
Inherent cast discontinuities berhubungan dengan pencairan, tuangan, pembekuan benda tuangan. Biasanya disebabkan oleh variable inherent (bawaan) seperti: inadequate feeding (pengisian tidak sempurna), Gating, Excessive pouring temperature(temperature penuangan yang berlebihan, Entraped gas (gas yang terperangkap)
2.    Processing discontinuities biasanya berhubungan dengan proses pengerjaan di pabrik seperti: machining, forming, extruding, rolling, welding, heat treating

3.    Service discontinuities – dihubungkan dengan berbagai kondisi operasi seperti karatan, kelelahan, dan erosi.

Bagaimanapun, selama proses pabrikasi, banyak cacat sub permukaan dapat dibuat terbuka ke permukaan oleh pengerjaan dengan mesin, penggerindaan, dan semacamnya.
Ingat bahwa cacat tidak selalu defect,  setiap cacat yang ditemukan oleh inspektur disebut cacat sampai dapat diidentifikasi dan dievaluasi efeknya yang akan mempengaruhi bagian/alat pada saat dipakai atau permintaan yang spesifik.


Diskontinuiti inherent berhubungan dengan peleburan dan pembekuan metal dalam ingot atau tuangan.

Jenis cacat yang ditemukan dalam ingot adalah iinklusi, blowholes, pipa, dan segregation


1.      Inklusi nonmetallic seperti slag, oksida, dan sulfid hadir ada di dalam ingot

2.      Blowholes (porositas) dibentuk oleh gas yang tidak dapat larut cairan metal dan terperangkap ketika metal mengeras.
3.      Pipa adalah cacat di tengah ingot disebabkan oleh penyusutan internal selama pengerasan
4.      Segregasi terjadi ketika distribusi berbagai elemen tidak seragam pada ingot. Kondisi ini disebut "banding" dan umumnya tidaklah sifnificant.

Bilamana ingot diproses lebih lanjut menjadi slab, bloom dan billet dan berkemungkinan diskontinuiti tersebut diatas berubah ukuran dan bentuk.

Diskontinuiti yang terjadi setelah proses rolling dan forming disebut laminasi, stringers atau seams tergantung pada tipe proses dan asal diskontinuiti.
Hot top (bagian atas) ingot biasanya cropped off (dibuang) untuk menghilangkan diskontinuiti sebelum ingot diproses lebih lanjut.
Tipe inherent discontinuities yang ditemukan pada casting adalah cold shuts, hot tears, shrinkage cavities, microshrinkage, blowholes dan porosity.

Cold shut disebabkan sewaktu logam cair dituang pada logam yang sudah membeku.
Hot tears (shrinkage cracks) terjadi sewaktu penyusutan yang tidak seragam diantara bagian tipis dan yang tebal
Shrinkage cavities biasanya disebabkan oleh tidak cukup logam cair untuk mengisi ruangan yang diakibatkan oleh shrinkage, sama seperti pipe pada ingot.
Microshrinkage biasanya terdiri dari lubang – lubang halus yang banyak pada sub permukaan yang muncul pada gate (pintu masuk) tuangan.
Microshrinkage juga dapat terjadi sewaktu logam cair harus mengalir dari bagian yang tipis ke bagian yang lebih tebal pada tuangan.
Blowholes adalah lubang – lubang kecil pada permukaan casting disebabkan oleh gas yang datang dari mold (matras) itu sendiri, kebanyakan mold terbuat dari pasir. Bilamana logam cair berhubungan dengan mold, air pada pasir keluar sebagai steam (uap).
Porosity disebabkan oleh gas yang terperangkap. Porosity biasanya sub permukaan tetapi dapat terjadi pada permukaan tergantung kepada desain mold.
Processing discontinuities ditemukan atau dihasilkan oleh forming atau oleh operasifabrikasi termasuk rolling, forging, welding, machining, gerinda dan heat treating.
Bilamana billet diratakan dan penyebaran nonmetalik inclusion dapat menyebabkan laminasi.
Pipe porosity juga dapat menyebabkan laminasi seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Bilamana billet dirol menjadi bar stok, nonmetalik inclusion dimampatkan menjadi diskontinuiti yang lebih panjang dan lebih tipis yang disebut stringers.
Cacat pengelasan berikut adalah termasuk tipe diskontinuiti selama proses.
Grinding crack adalah tipe discontinuity yang diakibatkan oleh sebab stress yang terjadi karena perlakuan panas yang berlebihan diantara batu gerinda dan logam.
Grinding crack biasanya terjadi pada sudut 900 terhadap putaran batu gerinda.
Heat treating crack sering terjadi karena stress yang terjadi sewaktu pemanasan dan pendinginan. Pendinginan yang tidak seragam diantara bagian yang tipis dan bagian yang tebal dapat menyebabkan heat treat crack.
Heat treat crack tidak mempunyai arah yang specific dan biasanya mulai pada bagian sudut yang tajam yang bertindak sebagai titik konsentrasi tegangan (stress concentration point).
Forging diskontinuiti terjadi sewaktu logam dipukul atau ditekan menjadi bentuk yang biasanya dilakukan sewaktu logam tersebut masih sangat panas.
Bagian yang ditempa mendapatkan kekuatan karena butiran mengalir membentuk die (matras). Prosesnya seperti terlihat pada gambar dibawah ini.
Forging lap disebabkan oleh terlipatnya logam pada permukaan forging, biasanya sewaktu logam tempa dimampatkan diantara dua die (matras).
Forging burst adalah patahan yang disebabkan oleh forging pada temperature yang tidak tepat. Burst dapat berupa internal atau terbuka di permukaan.
  
Service discontinuities juga termasuk tipe yang penting untuk dipertimbangkan.
Benda yang dapat memunculkan defect karena kelelahan logam dianggap sangat kritis dan perlu perhatian dengan seksama.
Fatique crack adalah tipe diskontinuiti karena penggunaan yang biasanya membuka ke permukaan. Biasanya mulai dari titik konsentrasi tegangan.
Fatique crack terjadi setelah bagian tersebut digunakan, tetapi dapat juga sebagai hasil porosity, inclusion atau diskontinuiti lainnya pada bagian logam yang mengalami stress sangat tinggi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

contoh prosedur asme ultrasonic testing

Daftar Isi   /   Table of Content Par. Uraian Par. Description Page ...